Purwodadi "” Kemanusiaan bukan sekadar seruan. Ia lahir dari kepedulian dan tumbuh dalam tindakan nyata. Komitmen yang terus dijaga setiap tahun inilah yang mewarnai pelaksanaan rapat perdana Bulan Dana PMI Kabupaten Grobogan Tahun 2025, yang dibuka oleh Wakil Bupati Grobogan, H. Sugeng Prasetyo, di Ruang Paripurna II DPRD Grobogan, Senin (23/6/2025).
Dalam arahannya, Wakil Bupati menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam mendukung Bulan Dana PMI. Kegiatan ini bukan semata ajang pengumpulan dana, melainkan bentuk nyata solidaritas sosial. Beliau mengingatkan bahwa Kabupaten Grobogan termasuk wilayah yang rawan bencana, seperti banjir, kekeringan, dan angin puting beliung. Sejumlah kejadian dalam beberapa tahun terakhir membuktikan bahwa kebutuhan terhadap layanan kemanusiaan semakin mendesak.
"Setiap tahunnya PMI Kabupaten Grobogan mengadakan kegiatan Bulan Dana PMI bertujuan untuk menghimpun bantuan berupa sumbangan masyarakat yang tidak mengikat atau sumbangan sukarela tanpa tekanan, yang nantinya akan digunakan untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana apa pun sebabnya, termasuk memberikan layanan kesehatan, bantuan sosial, pelayanan ambulans gratis, serta yang lainnya," ujar Wakil Bupati.

Beliau juga menyoroti pentingnya dukungan nyata bagi PMI yang selama ini telah hadir cepat tanggap dalam berbagai kondisi darurat. "Keaktifan posko PMI Kabupaten Grobogan dengan pelayanan ambulannya juga sangat luar biasa atas respon cepat dalam menolong para korban kecelakaan yang terjadi di wilayah Kabupaten Grobogan ini," tambahnya.
Bulan Dana PMI merupakan agenda tahunan yang bertujuan menghimpun donasi masyarakat untuk mendukung keberlanjutan layanan kemanusiaan. Tahun ini, penggalangan berlangsung selama tiga bulan, mulai 1 Juli hingga 30 September 2025. Ketua DPRD Grobogan, Hj. Lusia Indah Artani, selaku Ketua Umum Bulan Dana PMI Tahun 2025, menyampaikan bahwa dana yang terkumpul akan dikelola secara transparan, akuntabel, serta digunakan secara tepat waktu dan tepat sasaran.
Sasaran pengumpulan mencakup beragam unsur masyarakat, mulai dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di berbagai instansi pemerintahan, anggota TNI dan Polri, karyawan BUMN dan BUMD, hingga pegawai perusahaan swasta. Tak hanya itu, masyarakat pengguna layanan publik, pelajar, serta organisasi profesi dan komunitas juga menjadi bagian penting dari gerakan ini. Keterlibatan lintas kelompok mencerminkan bahwa kemanusiaan tidak mengenal batas profesi atau status sosial.

Partisipasi yang luas menjadi bukti bahwa nilai gotong royong masih menjadi kekuatan bersama di Grobogan. Di tengah keterbatasan dan tantangan, semangat untuk saling membantu terus tumbuh"”bukan karena kewajiban, tetapi karena kesadaran bahwa musibah dapat menimpa siapa pun.
Pemerintah Kabupaten Grobogan menegaskan komitmennya untuk terus mendukung gerakan ini sebagai bagian dari pembangunan yang berpihak pada kemanusiaan. Setiap donasi yang diberikan bukan hanya bentuk kepedulian, tetapi juga wujud harapan agar masyarakat Grobogan dapat hidup lebih aman, saling menjaga, dan siap menghadapi berbagai tantangan bersama. (jsa)