22 Jabatan Fungsional dan 39 Kepala Sekolah Dilantik Bupati Grobogan

22 Jabatan Fungsional dan 39 Kepala Sekolah Dilantik Bupati Grobogan

Bupati Grobogan Sri Sumarni,  melantik dan mengambil sumpah Pejabat Fungsional dan Pengukuhan Penugasan Kepala Sekolah di Pendopo kabupaten setempat, Kamis (28/10).

Dalam pelantikan itu terdiri dari 22 jabatan fungsional, yakni 1 jabatan guru, 20 jabatan pranata komputer dan 1 jabatan dokter. Kemudian sebanyak 39 orang dikukuhkan dalam penugasan sebagai kepala sekolah.

Bupati Grobogan Sri Sumarni mengatakan  bahwa pelantikan dan pengangkatan sumpah atau janji harus dilakukan terhadap PNS yang diangkat menjadi pejabat struktural dan fungsional. Pada jabatan fungsional, pelantikan dilaksanakan untuk pengangkatan pertama, perpindahan dari jabatan lain, dan penyesuaian/inpassing.

Sebab menurutnya jabatan Pranata Komputer dianggap sangat penting dalam menunjang segala kegiatan dan pelayanan berbasis teknologi maka pihaknya sangat mendukung pengembangan karier, sehingga PNS dalam jabatan tersebut dapat selalu termotivasi dalam melaksanakan pekerjaan dan membuat Pelayanan Publik yang Inovatif.

"Khusus kepada dinas komunikasi dan informatika agar mensinergikan dan membina para pejabat pranata komputer yang tersebar di beberapa SKPD, sehingga terwujud sistem yang terintegrasi dan Grobogan smart city," ujarnya.

Penugasan guru sebagai kepala sekolah, peserta diklat calon kepala sekolah sejumlah 39 orang yang memenuhi syarat serta memperoleh surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan  dapat diberikan penugasan sebagai kepala sekolah.

Penugasan Kepala Sekolah ini harus segera dilaksanakan karena sesuai ketentuan, bahwa usia paling tinggi adalah 56 tahun pada waktu pengangkatan pertama sebagai Kepala Sekolah.

Mengingat pula bahwa proses panjang dalam penjaringan calon kepala sekolah melalui beberapa tahapan yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah.

Pihaknya berharap kepada kepala dinas pendidikan dan para kepala sekolah serta insan pendidikan di Kabupaten Grobogan, untuk  tetap menjaga kualitas pendidikan di tengah Pandemi Covid-19.

"Saya minta perhatian khusus agar permasalahan mutu pendidikan, rendahnya rata-rata lama sekolah dan tingginya angka putus sekolah harus menjadi prioritas yang perlu kita perhatikan bersama," harapnya.