Aparatur sipil negara (ASN) memegang peran penting dalam menjaga kualitas pelayanan publik di tengah arus perubahan yang semakin cepat dan kompleks. Di saat masyarakat menghadapi berbagai tantangan ekonomi dan sosial, ASN dituntut untuk hadir dengan sikap bijak, responsif, dan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman.
Pesan tersebut menjadi penekanan dalam apel pegawai di lingkungan Setda, Bappeda, BPPKAD, dan Satpol PP Kabupaten Grobogan, Senin (13/10/2025). Apel dipimpin oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Grobogan, Heru Dwi Cahyono, yang menyampaikan sejumlah pesan penting terkait peran ASN sebagai pelayan masyarakat sekaligus penggerak birokrasi.
Salah satu hal yang disorot adalah pengelolaan keuangan pribadi ASN. Heru mengingatkan, di tengah maraknya pinjaman online, ASN harus berhati-hati dan memastikan legalitas setiap transaksi. ASN diharapkan menjadi teladan dalam mengelola keuangan dengan bijak agar tidak terjerat praktik ilegal yang dapat merugikan diri sendiri maupun mencoreng citra institusi.
"Jangan sampai kita terjebak pada pinjaman online yang tidak legal. ASN harus menjadi contoh dalam pengelolaan keuangan yang sehat," pesannya.
Selain itu, Heru juga mendorong ASN untuk mengakselerasi transformasi digital melalui penggunaan QRIS sebagai metode pembayaran. QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) merupakan sistem pembayaran nontunai berbasis kode QR yang dikembangkan di dalam negeri. Menurutnya, ASN memiliki peran penting dalam mendorong masyarakat memanfaatkan teknologi lokal yang aman, praktis, dan efisien.
"Agar kita semua menyosialisasikan transaksi QRIS. Ini produk anak bangsa. Sudah sekitar 50 juta pengguna dan itu mengalahkan kartu-kartu kredit dari luar. Ini salah satu keunggulan kita," ujarnya.
Heru juga mengajak ASN untuk lebih peka terhadap dinamika kebijakan nasional yang bergerak cepat, karena setiap perubahan di tingkat pusat berdampak langsung pada daerah. Ia mencontohkan penyesuaian Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) yang perlu diantisipasi secara cermat agar pelaksanaan pembangunan tidak terganggu.
"Hal-hal saat ini, dari perspektif kepemimpinan, kita mengalami volatility yang sangat tinggi. Kebijakannya berubah-ubah," ungkapnya.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Heru menekankan pentingnya penerapan core values ASN BerAKHLAK"”berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif"”sebagai kompas dalam menghadapi era VUCA (volatility, uncertainty, complexity, ambiguity). Istilah ini merujuk pada situasi yang cepat berubah (volatile), tidak pasti (uncertain), rumit (complex), dan serba tidak jelas (ambiguous). Dalam kondisi seperti ini, ASN dituntut untuk terus belajar, fleksibel terhadap perubahan, dan mampu mengambil keputusan dengan cermat.
"Bapak Ibu harus meningkatkan kompetensi diri. Banyak aturan yang berubah, banyak kebijakan dari pemerintah pusat yang berubah. Kita harus menyongsong itu dengan meningkatkan kualitas diri melalui media apa pun," pintanya.
Heru juga memberi penekanan khusus pada semangat inovasi di lingkungan kerja. Menurutnya, inovasi tidak harus selalu lahir dari program pelatihan kepemimpinan, tetapi bisa tumbuh dari kepekaan setiap pegawai terhadap kebutuhan masyarakat.
"Inovasi ini diperlukan. Kami membuat challenge kepada teman-teman semuanya, jangan sampai inovasi hanya bersumber dari PKA," tegasnya.
Ada lima unsur dasar dalam menilai inovasi, yakni kebaruan, manfaat, dampak nyata, kemudahan untuk direplikasi, serta keberlanjutan. ASN didorong aktif mengikuti kompetisi inovasi dan menghadirkan terobosan yang memperkuat pelayanan publik Kabupaten Grobogan.
Melalui pengelolaan diri yang bijak, kemampuan beradaptasi, dan semangat inovatif, ASN diharapkan menjadi motor penggerak birokrasi yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Dari lingkungan kerja pemerintahan inilah perubahan cara pandang dan cara kerja dimulai"”untuk mewujudkan pelayanan publik yang lebih cerdas, inklusif, dan berdaya saing. (jsa)