Penyerapan belanja langsung APBD Kabupaten Grobogan selama tri wulan pertama mulai bulan Januari-Maret tahun 2014 belum terserap secara maksimal. Dana anggaran langsung itu, baru terserap untuk target KU sebesar 2,89 persen dan fisik 8,97 persen atau baru terserap Rp 19,3 miliar .
"Seharusnya untuk target sampai tri wulan pertama sampai bulan Maret 2014 Rp 670 miliar dari target KU Rp 99 miliar (14,9 persen) dan fisik 16 persen," kata Kabag Pembangunan Setda Grobogan Siswanto.
Dijelaskan, APBD Kabupaten Grobogan tahun 2014, untuk dan PAD, DAU, DAK, DBH dan yang lainya pendapatan daerah yang sah sebesar Rp 37 miliar dan bantuan keuangan ABPD Provinsi Jateng sebesar Rp 32 miliar. Jadi total anggaran belanja langsung selama tri wulan pertama sebesar Rp 670 miliar.
"Dana sebanyak itu, digunakan untuk 68 SKPD dengan jumlah 520 program dan 3.777 kegiatan. Belanja langsung ini, untuk triwulan pertama Januari, Februari dan Maret. Dari jumlah semua SKPD belum bisa menyerap semua," terangnya.
Siswanto menambahkan, keterlambatan dari penyerapan SKPD setelah dilakukan pengecekan untuk realisasi fisik RFK setiap bulan. Sehingga dari jumlah target yang didapat belum mendapatkan seperti target realisasinya.
"Diharapkan dinas terkait saat pendatangan kontrak SBU yang baru bisa dilakukan kontrak. Sehingga dinas cepat lakukan kontrak bisa dilakukan konversi," ujarnya. (roj)