Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan menghimbau kepada warga masyarakat yang bertempat di bantaran atau pinggiran sungai-sungai besar untuk berhati-hati dengan datangnya musim hujan. Karena di perkirakan puncak musim penghujan akan terjadi pada Januari hingga Februari 2014.
" Kami tidak mau kecolongan dengan kejadian luapan sungai dan jebolnya tanggul di Kecamatan tegowanu beberapa waktu lalu yang merendam ratusan rumah dan menggenangi hektaran sawah. Makanya kami menghimbau agar masyarakat yang bertempat tinggal di pinggiran sungai untuk waspada dan berhati-hati dengan datangnya musim penghujan seperti saat ini " kata kepala BPBD Kabupaten Grobogan, Agung Laksono kemarin ( 6/1).
Agung menyebutkan, daerah yang terancam banjir ada di 15 Kecamatan, diantaranya Kecamatan Klambu, Grobogan, Purwodadi, Godong, Penawangan, Gubug, Wirosari, Brati, Tegowanu, Kedungjati, Kradenan, Karangrayung, Pulokulon, Toroh, dan Pulokulon.
" Semua banjir yang terjadi seperti yang sudah-sudah karena meluapnya sungai-sungai besar yang melintasi Grobogan, seperti sungai Lusi, Tuntang, Serang, Jragung, Cabean dan tanggul jebol " tambahnya.
Sementara itu bertempat di pendopo kecamatan Pulokulon sebanyak 1.069 warga korban bencana alam akibat puting beliung menerima bantuan dari Pemkab Grobogan. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Grobogan, H. Icek Baskoro, SH. Sedangkan jumlah bantuan yang diberikan sebesar Rp. 208.5000.000 yang berasal dari APBD 2013.
" Tentu ada klasifikasinya dalam pemberian bantuan itu. Untuk rumah roboh dan terbakar sebanyak 15 orang dan menerima bantuan masing-masing Rp. 2 juta. Sedangkan yang lainnya sebanyak 1.039 orang kategori rusak sedang menerima Rp. 250.000 dan yang rusak ringan menerima Rp. 150.000 . Itu hanya sebagai stimulan untuk bangkit kembali " jelas Kabag Humas Setda Grobogan, Muchtarom, S. Sos mendampingi Wakil Bupati Grobogan usai penyerahan bantuan. (Anis/tgh/az)
