Untuk mendongkrak wisata di Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan, pemerintah setelah menggelar even vestival jerami. Festival jerami dibuka oleh Bupati Grobogan Sri Sumarni, dengan mendatangkan musisi bernama Agus Purwanto atau Abah Lala pencipta lagu ojo dibandingke, penampilan duet di atas panggung pun disambut antusias oleh penonton.
Bupati Grobogan Sri Sumarni memberikan apresiasi kepada Desa Banjarejo, dengan mengadakan festival jerami, yang ketiga. Dimana di desa ini dikenal karena memiliki musium fosil hewan purba yang ditemukan oleh warga setempat. Bahkan fosil yang ditemukan di wilayah desa tersebut menjadi perhatian para peneliti baik dari BPSMP Sangiran, Institut Teknologi Bandung, maupun pihak-pihak lain. Bahan beberapa lalu moseum di tempat tersebut sudah diresmikan.
"Saya bangga dengan Banjarejo sebagai desa wisata tidak sekedar memiliki ciri khas sebagai desa kecil tapi dapat mengangkat budaya Banjarejo dikenal nasional dan dunia," ujar Bupati baru-baru ini.
Patung patung jerami, yang berada di tempat festival tersebut, berbagai bentuk binatang maupun bentuk lain bahan bakunya berasal dari padi yakni limbah jerami yang berasal dari lingkungan pertanian, oleh itu karya seni yang dibuat masyarakat setempat memiliki nilai seni tinggi sebab festival ini mampu mendongkrak pengunjung di wisata tersebut.
"Patung jerami yang dibuat masyarakat sekitarnya karya seni bernilai tinggi. Jerami bagian limbah pertanian biasanya untuk pakan ternak dibakar dan sekarang disulap seperti ini," tambah Sri Sumarni.
Bupati berharap, dengan festival ini mampu membangkitkan kunjungan wisata, baik dari dalam maupun luar daerah "Ini diharapkan menjadi penggerak roda ekonomi sehingga perekomian dapat tumbuh dalam rangka mensejahterakan masyarakat," harapnya.
Sementara Kepala Desa Banjarejo Achmad Taufik mengatakan, festival jerami digelar untuk mendongkrak kunjungan wisata, pembuatan patung patung raksasa bahan baku berasal dari, karena bahan baku jerami mudah didapat di wilayah tersebut. "Mayoritas masyarakat petani punya jerami punya sapi, jerami sebagai pakan sapi bahan murah, maka tercipta festival," jelasnya.