Bupati Grobogan Sri Sumarni melangsungkan monitoring sekaligus menyerahkan bantuan air bersih sebanyak 13 tangki di Desa/Kecamatan Geyer, Kamis (17/9/2020). Ikut mendampingi bupati, Kepala BPBD Endang Sulistyoningsih, Kepala Dinas Sosial Edi Santoso, Ketua Komisi C DPRD Grobogan Eko Budi Santoso, dan pejabat terkait lainnya.
Terkait datangnya bencana kekeringan ini, bupati sudah meminta kepada BPBD untuk menyalurkan bantuan air bersih ke desa-desa yang warganya mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Untuk itu, ia meminta kepada pihak desa yang dilanda bencana kekeringan segera mengirimkan permohonan ke BPBD supaya bisa langsung ditindaklanjuti.
"Masyarakat saya minta jangan khawatir. Kalau masih butuh bantuan air langsung hubungi BPBD. Saya sudah perintahkan pada BPBD agar memenuhi semua permintaan bantuan air bersih sampai kemarau berakhir. Saat musim kemarau seperti sekarang ini, adanya bantuan air bersih memang sangat dinantikan," katanya.
Dalam kesempatan itu, bupati juga meminta kepada masyarakat untuk bersikap waspada terhadap musibah kebakaran pada puncak kemarau saat ini. Baik kebakaranyang menimpa rumah penduduk atau di sekitar kawasan hutan dan lahan.
"Selain datangnya bencana kekeringan, pada saat seperti ini biasanya sering terjadi bencana kebakaran di wilayah Grobogan. Oleh sebab itu, saya minta semua masyarakat agar waspada terhadap bahaya kebakaran," katanya.
Bupati menambahkan, penyebab kebakaran itu diantaranya adalah kurangnya kehati-hatian masyarakat. Untuk itu, ia meminta masyarakat yang sempat menyalakan api buat bediang, memasak, atau obat nyamuk agar memeriksa ulang kondisi di sekitarnyasebelum ditinggal pergi.
"Kepada warga Desa Geyer ini, supaya lebih berhati-hati apabila membuat bediang, menaruh obat nyamuk bakar, dan memasak. Jangan menambah instalasi jaringan listrik yang tidak standar. Apabila bepergian pada siang hari listrik supaya dimatikan, tujuannya untuk keselamatan, dan keamanan kita semua," pesannya.
Sementara itu, Kepala BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih mengungkapkan, data hingga saat ini, ada 97 desa di 14 kecamatan yang mengalami bencana kekeringan. Untuk mengurangi dampak kekeringan itu, pihaknya sudah mulai menyalurkan bantuan air bersih sejak Senin (24/8/2020) lalu. Hingga saat ini, sudah sekitar 410 tangki air bersih yang disalurkan ke desa kekeringan tersebut.
Dalam penyaluran bantuan air bersih itu pihaknya bekerja sama dengan PDAM Grobogan. Kemudian, ada juga sejumlah pihak lainnya yang sudah mulai ikut mendistribusikan bantuan air bersih.