Bupati Grobogan Sri Sumarni mengaku puas karena even kejurnas gulat yang berlangsung 6-9 Desember di GOR Simpanglima Purwodadi berjalan lancar. Pernyataan itu dilontarkan bupati saat menutup Kejurnas Gulat Senior U23, Minggu (9/12/2018) petang.
"Alhamdulillah, Kejurnas Gulat Senior yang berlangsung empat hari bisa sukses dan aman. Sebelumnya, acara Rakernas PGSI juga bisa terlaksana dengan baik. Terima kasih atas kerja keras seluruh panitia dan semua pihak sehingga acara rakernas dan kejurnas bisa berjalan lancar," katanya saat penutupan kejurnas.
Ia menegaskan, even Kejurnas Gulat Gulat Senior U23 di tidak boleh dianggap remeh. Sebab, dari sinilah nanti akan muncul pegulat hebat yang bakal beprestasi di level dunia.
"Kita bakal tunjukkan nanti. Beberapa tahun lagi akan ada atlet gulat kelas dunia yang berawal dari Kejurnas di Grobogan ini," katanya.
Pihaknya merasa bangga karena dipercaya jadi tuan rumah Kejurnas Gulat senior U23. Sebab, dengan adanya even ini secara tidak langsung akan bisa menarik animo masyarakat untuk menekuni olahraga gulat. Disisi lain, adanya even itu akan berdampak pada sektor perhotelan, pariwisata dan peningkatan perekonomian masyarakat.
Ketua Umum Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Grobogan Moh Sumarsono menyatakan, kejurnas diikuti 215 atlet dari 20 Provinsi. Selain prestasi, even kejurnas yang dihelat juga dilakukan dalam rangka menggali potensi atlet dari berbagai daerah. Khususnya, atlet yang usianya masih dibawah 25 tahun. Hal itu dilakukan sebagai upaya persiapan awal dalam menghadapi even Asian Games 2020.
"Atlet-atlet muda potensial yang muncul dalam kejurnas nantinya akan kita bina lebih lanjut. Mereka inilah nantinya yang jadi andalan untuk mengikuti Asian Games 2020," cetusnya.
Sementara itu, perebutan juara umum I berlangsung seru hingga hari terakhir. Hingga hari terakhir, kontingen gulat Jawa Timur akhirnya berhasil mendulang medali terbanyak. Yakni, 9 emas, 6 perak dan 4 perunggu.
Peringkat kedua ditempati Katim yang meraup 8 emas, 3 perak dan 6 perunggu. Selanjutnya, kontingen Jabar menempati peringkat ketiga dengan torehan 2 emas, 4 perak dan 6 perunggu. Untuk peringkat keempat ditempati Kalsel dengan raihan 1 emas, 1 perak, dan 1 perunggu.
Kemudian, kontingen Banten menduduki peringkat kelima dengan mendulang 1 emas dan 2 perunggu. Kontingen tuan rumah Jawa Tengah berada di urutan keenam dengan raihan 2 perak dan 3 perunggu.