Bupati Grobogan Sri Sumarni bersama Wakil Bupati Bambang Pujiyanto tiba-tiba melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Nglejok, Purwodadi, Kabupaten Grobogan.
Sidak ini dilakukan untu menindak untuk mengetahui persoalan, karena beberapa hari belakangan ini banyak antrean-antrean yang cukup panjang di beberapa SPBU, termasuk di tempat tersebut.
Dari Sidak ini diketahui, antrean panjang di SPBU karena pengendara yang hendak mengisi BBM bersubsidi ini disebabkan SPBU tersebut sudah menerapkan Sistem pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar melalui aplikasi MyPertamina. Atau memakai barcode. Sehingga petugas SPBU membutuhkan waktu lama, untuk memasukkan data lewat aplikasi.
"Di Pom Bensin tadi, karena ada aturan harus pakai barcode, kalau yang tidak punya barcode harus buat dulu, dibuatkan kalau tidak punya HP android," ujar Bupati. Kamis (8/9).
Bupati menyampaikan untuk mengurangi antrean pihak petugas SPBU membantu masyakarat dalam pembuatan barcode, "Ada solusi ada dibuatkan kartu barcode tadi, tapi, menyikapi ini tidak langsung bisa cepat. Menyikapi ini karena ada pembuatan barcode tadi mungkin masalah masyarakat yang tidak punya HP, ada tapi tidak android maka agak lama," jelasnya.
Bupati Grobogan Sri Sumarni meminta supaya SPBU yang sudah menggunakan barcode untuk pembelian BBM bersubsidi, supaya meningkatkan pelayanannya, sehingga tidak menimbulkan antrean panjang, salahsatunya dengan menambah petugas pengisian untuk BBM bersubsidi.
"Saya mengimbau tadi dari Pom bensin untuk buka beberapa pintu, yang di lapangan tadi," tegasnya. ( ay )
