Bupati Grobogan Sri Sumarni memimpin langsung Apel Luar Biasa dan Sertijab Kepala Satuan Polisi Pamong Praja yang dilangsungkan di halaman setda, Senin (7/9/2020). Sertijab dilakukan dari pejabat lama Daru Wisakti kepada pejabat baru Nur Nawanta yang baru dilantik beberapa hari sebelumnya.
Dalam kesempatan itu, bupati mengingatkan kepada peserta apel untuk memegang atribut yang ada lengan kanan bajunya. Disitu terdapat tulisan Praja Wibawa yang merupakan filosofi tugas Satpol PP. Tulisan itu melambangkan fungsi utama Satpol PP sebagai pengayom dan penegak bangsa, dengan menciptakan ketentraman dan ketertiban umum.
Dalam menjalankan fungsi sebagai peratuaran daerah dan peraturan bupati, tentunya harus dilaksanakan dengan sikap disiplin, tegas, pantang menyerah dan semangat yang tinggi. Namun perlu diingat, sebagai pengayom masyarakat, harus pandai-pandai menempatkan diri.
"Satpol PP harus tetap jadi sahabat dan pelindung rakyat. Dibutuhkan kesungguhan, ketelatenan dan juga seni dalam upaya penegakannya. Ada saat-saat tertentu, sikap tegas itu perlu. Namun dengan cara-cara tertentu, sehingga dihidari cara-cara kekerasan," tegas bupati.
Selanjutnya, bupati juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pejabat pelaksana tugas (Daru Wisakti) yang telah mengisi kekosongan sementara, dan telah melaksanakan tugas dengan baik, lebih-lebih di saat Pandemi Covid-19. Selanjutnya, bupati mengucapkan selamat kepada Kasatpol PP yang baru (Nur Nawanta).
"Saudara terpilih, bukan tanpa pertimbangan. Sebagai kader muda, yang masih energik, Kami memandang Saudara memiliki kemampuan untuk bisa membawa Satpol PP ke depan lebih baik," pesannya.
Masih dikatakan bupati, tugas-tugas penegakan perda dan perbup yang telah dilaksanakan oleh para senior terdahulu harus dilanjutkan dan terus ditingkatkan. Penertiban PKL di zona-zona merah harus dilakukan terus menerus. Pedagang pasar yang tidak tertib harus ditertibkan, sehingga perwujudan kota Grobogan BERSEMI benar-benar dapat terwujud.
Tugas-tugas yang belum tuntas, seperti permasalahan karaoke illegal, pemanfaatan lahan-lahan pemerintah secara liar oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, dan juga pelanggaran-pelanggaran perda dan perbup lainya. Semua itu harus terus-menerus diupayakan penertibanya.
"Terakhir, intensitas pemadaman kebakaran juga cukup tinggi. Kesiap-siagaaan harus terus dijaga. Tegakan semboyan Pantang menyerah sebelum api padam, bahkan nyawa taruhanya," tegas bupati.