Bupati Sri Sumarni menerima penghargaan Radar Kudus Award 2023

Bupati Sri Sumarni menerima penghargaan Radar Kudus Award 2023

Terima Penghargaan dari Direktur Utama Jawa Pos Leak Kustiya dan Direktur Radar Kudus pada Jumat (14/7) di Pendopo Museum RA Kartini Rembang.

Bupati Grobogan, Inovasi Rumah Kedelai Grobogan (RKG) dan Pengendaian Hama Tikus untuk Produktifivitas Hasil Pertanian Pangan Terbaik.

Juara Produksi Pangan Pangan Lewat Inovasi RKG dan Rat Hunter Pemkab Grobogan menjadi juara produksi pangan melalui Ruma Kedelai Grobogan (RKG). Sekaligus mempertahakan sebagai daerah swasembada dan ketahanan pangan nasional. Yakni menjadi daerah produsen padi, jagung, dan kedelai tertinggi di Jawa Tengah.
Pemkab Grobogan mendiirkan RKG untuk memberikan palayanan edukasi dan inovasi agribisnis kedelai lokal dari hulu sampai hilir. Penerima manfaat pelayanan RKG meliputi petani, UMKM, akademisi, dan masyarakat umum. RKG menjadi tempat kerja industri, magang, dan penelitian mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. RKG telah melakukan edukasi kepada 269 kelompok di Kabupaten Grobogan. Penerima manfaat RKG berasal dari 12 provinsi dan 25 kabupaten di Indonesia.
"Dari sisi orisinalitas, RKG merupakan inovasi asli Kabupaten Grobogan. RKG merupakan inovasi pengembangan kedelai lokal dari proses budidaya sampai olahan, dengan mengutamakan penggunaan kedelai Varietas Grobogan," kata Bupati Sri Sumarni.
Selain itu, sisi kebaruan berupa metode "One Stop Learning" dan inovasi "Methuk Jempolan" yang merupakan metode pembelajaran agribisnis kedelai dari on farm sampai off farm yang dilaksanakan di RKG. Sebagai dampak dari inovasi RKG adalah meningkatnya produksi kedelai di Kabupaten Grobogan, meningkatnya penyediaan benih, meningkatnya penggunaan kedelai lokal pada UKM tahu tempe dan olahan kedelai lainnya.
Sebagai bentuk komitmen untuk keberlanjutan inovasi RKG, telah diterbitkan regulasi berupa Perda Kabupaten Grobogan No.12 Tahun 2016 tentang Retribusi Jasa Usaha, Keputusan Bupati Grobogan tentang Penetapan Status RKG, Keputusan Bupati Grobogan No.34 Tahun 2016 tentang Pengendalian Kedelai Varietas Grobogan.
Terkaitan dengan tusi organisasi, sesuai dengan visi Kabupaten Grobogan, yaitu "Mewujudkan Kabupaten Grobogan yang lebih Sejahtera, Berdaya Saing, Beriman dan Berbudaya", dimana mata pencaharian utama penduduk Grobogan adalah petani dan sektor pertanian berkontribusi sebesar 25,7 persen terhadap PDRB Kabupaten Grobogan.
"RKG dalam kegiatannya berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, yaitu peneliti dan perguruan tinggi, petani, kelompok tani, tokoh masyarakat, pengusaha, media, dan perbankan," ujarnya.
Sementara itu, RKG dalam menjalankan fungsinya sebagai inkubator bisnis dan learning center, memiliki keterkaitan dengan pihak-pihak lain sebagai sumber teknologi dan pengguna teknologi. Pihak yang berperan sebagai sumber teknologi agribisnis kedelai lokal berasal dari Lembaga Litbang, Perguruan Tinggi, dan para inovator yang terdiri dari unsur petani, pengrajin, industri, dan masyarakat. Sedangkan pengguna teknologi atau penerima manfaat adalah petani, kelompok tani, UMKM, pengrajin kedelai, pelaku industri, sekolah, mahasiswa, pelajar, konsumen, pemda, dan pemerintah.
"Dalam menangani permasalahan kedelai lokal, RKG menerapkan metode "One Stop Learning" dan mengembangkan inovasi-inovasi baru. Proses edukasi agribisnis kedelai lokal dari hulu sampai hilir dilakukan di satu tempat, di RKG, yaitu di unit-unit Learning Center, Seed Center, Rumah tempe Higiena, Rumah tahu Higiena, Promotion Center, dan Soybean Resto," terang dia.
Indikator keberhasilan inovasi RKG dilihat peningkatan produksi kedelai: tahun 2020 (10.709 ton), tahun 2021 (25.057 ton), dan tahun 2022 (34.603 ton). Kemduian RKG menjadi tempat lokasi bagi mahasiswa magang untuk materi tentang kedelai local dan tempat pelatihan UMKM. Telah tumbuh 9 UMKM dan 50 pengrajin tempe/tahu berbahan baku kedelai local.
Selanjutnya menjadi penyediaan benih kedelai lokal (penangkar benih bertambah dari 10 menjadi 28), menjadi lokasi kaji banding dari beberapa pemerintah kabupaten dan provinsi dan RKG direplikasi di Kabupaten lain.
"Keunggulan kedelai varietas Grobogan memiliki karakteristik bobot biji kurang lebih 18 gram per 100 biji. Rata-rata hasil 2,77 ton per hektar, potensi hasil 3,4 ton per hektar; kandungan protein 43,9 persen, kandungan lemak 18,4 persen, dan umur polong masak kurang lebih 76 hari," tandasnya.
Selain RKG, Pemkab Groboga juga memiliki inovasi Ret Hanter. Inovasi tersebut dikembangkan dilatarbelakangi tingginya populasi tikus yang merupakan salah satu hama utama tanaman pertanian. Tikus berkembang sangat cepat. Seekor tikus betina mampu berkembang menjadi 80 ekor dalam satu musim tanam.
Berbagai upaya pengendalian mulai pengemposan, pengasapan, gropyokan, pengumpanan dan penggunaan perangkap dengan kabel beraliran listrik tidak efektif.
"Pengembangan inovasi pengendalian hama tikus ini dengan memanfaatkan burung hantu Tyto alba sebagai pemburu tikus atau Ret Hanter, yang efektif dan efisien serta ramah lingkungan," tambah Sri Sumarni.
Keunikan dari inovasi ini, kata Bupati dengan menggunakan predator alami burung hantu yang dapat memburu tikus secara berkelanjutan. Nilai tambah yang diperoleh adalah ramah lingkungan dan dapat menekan biaya untuk pengendalian hama tikus.
"Keunggulan inovasi ini adalah lebih efektif dan efisien dibanding pengemposan, umpan, gropyokan, dan perangkap," ujarnya.
Pengembangan dari Ret Hunter ini dengan menggunakan kandang karantina untuk setiap penambahan lokasi baru Rubuha di desa atau kecamatan. Mmebentukan Regu Pengendali Hama (RPH) untuk mengembangkan, memelihara dan pengawasan burung hantu dan Rubuha. Melakukan edukasi dengan cara lokasi Rubuha yang sudah optimal digunakan oleh kelompok tani lain sebagai lokasi edukasi dan studi banding.
Saat ini jumlah Rubuha dari 944 unit pada tahun 2020, menjadi 1.437 unit pada tahun 2022. Kemudian penurunan intensitas serangan tikus dari 30 persen pada tahun 2020, menjadi 20 persen pada tahun 2022 dan penurunan luas serangan tikus dari 316 hektar pada tahun 2020, menjadi 252 hektar pada tahun 2022.
"Dampak tidak langsung berkontribusi peningkatan produksi padi dari tahun 2019 sampai 2021 mengalami peningkatan sebanyak 14 ribu ton atau 1,85 persen, dan produktivitas padi dari tahun 2019 sampai 2021 mengalami peningkatan sebanyak 1,83 kuintal per hektar atau 3,27 persen," ujarya.
Untuk keberlanjutan inovasi Ret Hanter, Pemerintah Kabupaten Grobogan melakukan berbagai upaya. Diantaranya mendorong pemerintah desa menerbitkan Perdes tentang pelestarian dan pemanfaatan Tyto alba. Menerbitkan perda tentang perlindungan dan pemanfaatan burung hantu. Mendorong RPH melakukan pemeliharaan Rubuha secara swadaya. Meningkatkan peran tokoh masyarakat untuk menggerakkan pembuatan Rubuha. Melakukan sosialisasi secara terus-menerus melalui berbagai media penyuluhan.
"Membangun Rumah Kedelai Grobogan, yang berfungsi memberikan edukasi dan inovasi tentang agribisnis kedelai lokal, serta mengembangkan inovasi Ret Hunter untuk pengendalian hama tikus secara alami, sehingga menjadi kabupaten dengan produksi kedelai tertinggi nasional dan produksi padi nomor 7 nasional. Rumah Kedelai Grobogan dan Ret Hanter, merupakan sumbangsih dari Grobogan untuk Indonesia," pesanya.

Live CCTV
Lapor Bencana