Bupati Grobogan Sri Sumarni menyatakan, untuk mendukung program pemerintah dalam menciptakan swasembada pangan nasional, tidak bisa hanya mengandalkan Dinas Pertanian saja. Tetapi butuh peran dari banyak untuk merealisisaikan program tersebut. Salah satunya, adalah dukungan dari Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA).
"Seperti kita ketahui, Kabupaten Grobogan merupakan salah satu daerah yang ditetapkan sebagai salah satu penyangga pangan nasional. Selama ini, kita punya komoditas jagung, padi dan kedelai yang cukup tinggi Untuk itu, kita harapkan KTNA ikut terlibat dalam meningkatkan produksi pangan," kata bupati saat membuka acara sarasehan KTNA di gedung Riptaloka, Sabtu (11/11/2017).
Menurut bupati, KTNA sebagai mitra pemerintah harus berperan dalam kegiatan pendampingan kelompok tani dan gapoktan. Dengan demikian, nantinya akan menuju kearah kelembagaan petani yang kuat dan mandiri.
Untuk kegiatan pendampingan ini, KTNA bisa bekerjasama dengan penyuluh pertanian dan penyuluh swadaya. Dengan pendampingan tersebut, KTNA akan bisa memberikan masukan terkait kondisi riil yang ada di lapangan. Dengan demikian, jika ada persoalan bisa diselesaikan dengan cepat dan dicarikan jalan keluarnya.
"Selama ini, tugas yang dilakukan KTNA bersinggungan langsung dengan petani di lapangan. Dengan demikian, mereka bisa lebih cepat menyampaikan informasi dari petani pada pemerintah melalui dinas pertanian," katanya.
Acara sarasehan tersebut dihadiri pula oleh Kepala Dinas Pertanian Grobogan Edhie Sudaryanto dan Ketua DPRD Grobogan Agus Siswanto, dan Kasdim 0717 Purwodadi Mayor Ngatijo. Hadir pula, Ketua KTNA Jateng Agus Eko Cahyono, Ketua KTNA
Grobogan Suwardi, Kepala DPUPR Subiyono dan perwakilan berbagai instansi terkait lainnya.
Ketua KTNA Jateng Agus Eko Cahyono mengatakan, pihaknya akan siap membantu meningkatkan produksi pangan yang ditetapkan pemerintah. KTNA juga akan memberikan beragam masukan tentang kekurangan pada masalah pertanian. Seperti soal irigasi, atau bantuan sarana dan prasarana pertanian.
"Tantangan yang kita hadapi saat ini memang cukup berat. Meski demikian, dengan kerjasama yang baik maka program swasembada pangan ini akan berhasil dan kesejahteraan petani bisa terwujud," katanya. DNA
