Dampak penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) mulai berimbas kepada kenaikan harga kebutuhan pokok di Pasar Induk Purwodadi, Kabupaten Grobogan. Salah satunya cabe merah keriting yang semula 45 ribu menjadi berkisar 80 ribu rupiah.
Selain itu, harga beras jenis tertentu mengalami kenaikan, seperti harga beras premium yang semula dijual dengan harga 9 ribu rupiah, saat ini menjadi 10 ribu rupiah perkilonya.
Bupati Grobogan Sri Sumarni, bersama Wakil Bupati Bambang Pujiyanto dan Forkompimda serta Kepala Disperindag Kabupaten Grobogan melakukan sidak, di Pasar Induk Purwodadi, sidak ini dilakukan untuk mengetahui dampak penyesuaian harga komoditas pangan di Kabupaten Grobogan. Untuk cabe rawit merah mengalami lonjakan karena komoditas ini berasal dari luar daerah, dengan kenaikan ongkos transportasi sehingga mempengaruhi harga komoditas itu.
"Saya turun melakukan pemantauan apakah harga bergejolak gak, karena BBM naik . Tapi saya dari pasar Purwodadi kota, yang naik, sedikit beras dan cabe rawit merah yang keriting," ujar Sri Sumarni, Kamis (8/9/2022).
Bupati Grobogan Sri Sumarni menyatakan, dari Sidak di gudang Bulog, bahwa dipastikan stok beras aman hingga bulan Desember tahun ini. Sementara itu, pihaknya akan melakukan operasi pasar, jika harga komoditas pangan terus mengalami lonjakan, operasi pasar penting dilakukan untuk menekan lonjakan harga.
"Untuk masalah beras tadi Bulog sudah ada persediaan khusus untuk akhir Desember, cukup untuk menanggulangi terhadap kenaikan itu, ada operasi pasar kerjasama dengan pedagang pedagang," ujarnya. (ay)