Ekspo peternakan dan perikanan yang digelar Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Grobogan selama dua hari, Rabu"“Kamis (27-28/8) resmi dibuka Bupati Grobogan, kemarin (27/8). Pameran yang bertempat di halaman Disnakkan Jalan Ahmad Yani Purwodadi diikuti oleh puluhan stan yang memamerkan peralatan, mesin, makanan ringan dan obat-obatan yang berhubungan dengan ternak dan ikan.
Stan yang paling menarik adalah stan dari pameran dan lomba kambing peranakan etawa (PE) Kaligesing. Ternak ini banyak dikunjungi, karena kambing etawa memiliki tinggi hingga satu setengah meter dan panjang dua meter dengan bulu tebal. "Hewan yang diberikan adalah yang unggul dan mereka rata-rata adalah juara," kata Kepala Disnakkan drh Riyanto, di sela-sela kegiatan mendampingi bupati mengunjungi beberapa stan.
Ekspo ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan kepada masyarakat mengenai produk hasil peternakan dan perikanan unggulan di Grobogan dan diharapkan bisa menjembatani kemitraan dan kerjasama untuk meningkatkan produksi peternakan dan perikanan di masyarakat.
"Warga masyarakat dan kelompok tani bisa bertemu serta belajar langsung dari pemenang," terangnya.
Selama pameran, juga akan diberikan informasi kepada warga masyarakat tentang profil ternak juara, kelompok ternak juara dan teknologi peternakan. Mulai dari bahan dasar makanan, pembuatan, hingga distribusi hewan ternak. Untuk setiap stan juga menyediakan usaha pengelolaan produk makanan dari bahan ikan, seperti dendeng, abon bandeng, presto, pengasapan, sossis, nugget dan yang lainya.
"Pengunjung dapat berkonsultasi langsung dengan formulator di setiap stand yang sudah disediakan. Kami juga melibatkan para kelompok tani dan stake holders benih peternakan, para peternak ikan, UKM-UKM, lembaga pemerintahan terkait, swasta, dan masyarakat umum," tandasnya.
Bupati Grobogan Bambang Pudjiono, SH mengatakan, pembangunan sektor peternakan dan perikanan di Grobogan mempunyai peran yang strategis dalam mencerdaskan masyarakat, terutama dalam penyediaan protein hewani. Yaitu melalui penyediaan produk-produk seperti daging, telur, susu dan ikan.
"Kebutuhan daging saat ini masih tinggi bahkan Indonesia harus impor. Grobogan sebagai salah satu daerah penghasil daging, maka harus meningkatkan produksi dan kualitasnya," kata Bupati. Populasi sapi potong di Grobogan terbesar kedua di Jateng setelah Blora. Pada tahun 2013, populasi sapi potong mencapai 154.559 ekor, sapi perah 357 ekor, kambing 109.575 ekor, babi 148 ekor, kerbau 1.973 ekor, kuda 439 ekor, unggas 1.478.822 ekor dan kelinci 15.236 ekor.
Sedangkan produksi ikan air tawan melalui budidaya masyarakat mencapai 1.364,3 ton, produksi penangkapan ikan di perairan umum 814,4 ton dan produksi benih ikan 20,3 juta ekor. Jika mencermati perkembangan populasi ternak yang ada di Grobogan, sapi potong, kambing dan unggas merupakan unggulan dan andalan. Dengan dilaksanakannya Ekspo Peternakan, diharapkan bisa lebih meningkatkan produksi dan produktivitas ternak sekaligus meningkatkan pendapatan peternak.
Bupati juga meminta kepada dinas terkait untuk meningkatkan penyuluhan dan bimbingan kepada peternak. Permodalan juga diperlukan untuk memberikan stimulant sebagai modal usaha.
"Ternak kambing itu banyak manfaatnya. Kotorannya bisa dibuat pupuk, sudah gemuk bisa dijual. Maka untuk mendorong itu, saya minta bantuan tahun depan bisa lebih meningkat dua kali lipat," ujarnya. (roj)