Forum Group Discussion (FGD) terhadap tiga karya lomba desain logo branding dan tagline Grobogan digelar di Gedung Riptaloka, Jumat (8/12/2023). Ketiga karya terbaik desain citybranding yang dipilih merupakan karya dari Darsono asal Cirebon Jawa Barat, Jemmi Hadi S dari Samarinda, Kalimantan Timur dan Mohammad Aditia Gilang Romadhoni dari Dukuhwaru, Kabupaten Tegal.
Ketiganya menyisihkan total 210 karya yang masuk ke panitia. Karya-karya tersebut memuat berbagai unsur filosofis yang merepresentasikan Kabupaten Grobogan.
Antara lain memuat slogan spirit of java, api abadi Mrapen, potensi unggulan pajale, gunungan wayang, tower simpanglima, pesona alam, daun jati dan keris pusaka.
Tiga karya tersebut kemudian dinilai dan dikomentari panelis yang terdiri dari Prof Sahid Teguh Widodo, dan Prof Dr Agus Purwantoro. Kemudian Suliwati, Prof Diah Kristina, Mardjoko, Adi Widjaja, dan Afi Wildani.
Sekda Grobogan Anang Armunanto berharap ikon-ikon lokal diangkat dalam logo tersebut. Kemudian, logo dan tagline itu bisa diaplikasikan di berbagai media seperti kaos, kemeja, ukiran, patung miniatur dan sebagainya.
"Saya membayangkan misalnya saja nanti ada pating burung putergeni menyangga padi, jagung dan kedelai (pajale)," ungkap dia.
Sehingga ketika orang berkunjung ke Grobogan bisa langsung mengidentifikasi bahwa Grobogan identik dengan hal itu. Tak sekadar sebagai logo namun bisa direplikasi sebagai miniatur.
Anang berharap logo terpilih benar-benar bisa menjadi ciri khas Kabupaten Grobogan. Jika orang membicarakan Grobogan terlintas di pikirannya adalah daerah penghasil padi jagung dan kedelai.
Kepala Disporabudbar Grobogan Edy Susanto menjelaskan tiga karya ini dimasukkan dalam kajian. Hasil kajian kemudian ditindaklanjuti Bappeda. Dari masing-masing branding memiliki narasi-narasi yang menggambarkan makna logo dan tagline.
"Hasil kajian kemudian digelar FGD lagi untuk menentukan branding terpilih," jelasnya.