Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan, diversifikasi pangan merupakan salah satu upaya untuk menjaga ketersediaan pangan. Hal itu disampaikan saat menggelar peringatan Hari Pangan ke-34 dan Hari Nusantara ke-15 di Kompleks Stadion Krida Bhakti Purwodadi, Selasa (18/11).
Menurut Ganjar, jumlah penduduk yang semakin meningkat menyebabkan kebutuhan suplai pangan bertambah. Sementara jumlah lahan pertanian yang semakin berkurang. Oleh sebab itu, upaya diversifikasi pangan dinilai sangat penting dilakukan.
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga memberikan apresiasi pada sejumlah kepala daerah atas upaya diversifikasi pangan yang dilakukan di wilayahnya masing-masing. Seperti yang dilakukan Bupati Grobogan dengan memproduksi beras analog. Yakni, beras yang sebenarnya terbuat dari jagung dan ketela.
Selain itu, upaya yang dilakukan Bupati Wonogiri juga dinilai luar biasa. Yakni, membuat tiwul rasa nasi serta Wali Kota Salatiga dengan membikin nasi jagung yang rasanya mirip dengan nasi dari beras.
Berkaitan dengan momen hari pangan, Ganjar menyatakan, peringatan itu dilakukan untuk mengingatkan masyarakat agar turut serta menjaga ketahanan pangan. Salah satunya dengan menanam tanaman hidroponik di pekarangan rumah. Dimana, upaya itu bisa dilakukan oleh semua orang.
"Untuk menunjang langkah ini, kami akan mengintensifkan kerjasama dengan BPPT. Pertanian saat ini pertanian harus dilakukan secara modern dengan menggunakan teknologi. Oleh sebab itu, kami akan melibatkan pihak BPPT dalam hal ini," katanya.
Pada peringatan Hari Pangan ke-34 dan Hari Nusantara ke-15, Gubernur juga menyerahkan penghargaan pada sejumlah tokoh berprestasi disaksikan Kepala BPPT Unggul Priyanto dan Bupati Grobogan Bambang Pudjiono. DNA
