Jelang Musim Hujan, Bupati Minta Masyarakat Waspada Bencana Alam

Jelang Musim Hujan, Bupati Minta Masyarakat Waspada Bencana Alam

Bupati Grobogan Sri Sumarni meminta warganya supaya bersikap waspada terhadap kemungkinan munculnya bencana alam. Baik berupa banjir, tanah longsor atau angin topan.

Seruan itu disampaikan bupati dalam apel siaga bencana di halaman Setda Grobogan, Rabu (1/1/2023). Acara apel siaga bencana juga dihadiri jajaran Forkopimda Grobogan, instansi terkait dan relawan.

"Saya minta warga supaya waspada. Namun, jangan sampai panik atau dicekam ketakutan yang berlebihan," ujarnya.

Menurut bupati, dampak dari El Nino tahun 2023 ini musim kemarau menjadi lebih panjang dari tahun sebelumnya. Efeknya kekeringan terjadi di berbagai wilayah khususnya di Kabupaten Grobogan.

Dan musim penghujan diprediksi akan masuk pada dasarian ke-2 bulan November sedangkan puncak musim penghujan pada bulan Februari 2024.

Awal bulan november juga akan memasuki masa transisi dari musim kemarau ke musim penghujan. Perlu diwaspadai potensi cuaca ekstrim saat masa peralihan  (pancaroba) seperti petir, angin kencang, puting beliung, serta hujan lebat dengan waktu singkat yang berpotensi mengakibatkan bencana hidrometeorologi.

Menghadapi situasi dan kondisi cuaca ekstrim tersebut, bupati berharap kepada semua stakeholder untuk meningkatkan kerjasama dan sinergitas serta komitmen yang kuat dalam menjalankan peran masing-masing. Mulai dari pemerintah, dunia usaha, media, akademisi dan masyarakat yang biasa disebut dengan unsur pentahelix di Kabupaten Grobogan.

Bupati menyatakan, berdasarkan peta geografis, Kabupaten Grobogan memang cukup rentan bencana. Sebab, letaknya berada di daerah cekungan perbukitan (lembah). Yakni, perbukitan Pegunungan Kendeng Utara dan Kendeng Selatan.

Meski demikian, Pemkab akan berupaya untuk meminimalkan terjadinya bencana alam di wilayahnya. Sejauh ini, sudah cukup banyak langkah yang diambil dalam kaitannya dengan penanganan bencana tersebut. Misalnya, pembuatan embung, reboisasi, normalisasi sungai dan perbaikan tanggul.

Disamping meminta warga untuk waspada, bupati meminta kepada pihak BPBD untuk lebih sigap dalam penanganan bencana. Upaya monitoring kondisi lapangan perlu terus dilakukan setiap saat. Harapannya, jika terjadi bencana bisa meminimalisir korban, baik jiwa maupun harta benda.

"Datangnya bencana alam ini tidak bisa diprediksi kapan datangnya. Untuk itu, sikap waspada selalu kita lakukan agar bisa mempercepat upaya penanganan. Tidak lupa, koordinasi dengan instansi terkait lainnya juga rutin diperlukan," katanya.

Live CCTV
Lapor Bencana