Kabupaten Grobogan Efektifkan Lumbung Padi

Kabupaten Grobogan Efektifkan Lumbung Padi

Ketercukupan pangan, hingga mampu memasok padi ke luar daerah adalah salah satu keunggulan dari daerah terluas nomer dua se Jawa Tengah ini. Pasalnya meski potensi pertanian terus dihadapkan dengan hama dan banjir, namun hasil produksi pertanian di Kabupaten Grobogan mampu memberikan ketercukupan pangan untuk masyarakat Kabupaten Grobogan dan sekitarnya.

Hal ini sebagaimana dikatakan Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kabupaten Grobogan, Hidayat kemarin. Pasalnya untuk mengatasi adanya kekhawatiran minimnya pangan akibat musibah banjir, hama dan lainnya. Pihaknya berencana bersama petani untuk mengaktifkan semua lumbung padi yang ada di Kabupaten Grobogan.

"Lumbung ini diperuntukkan sebagai tempat penyimpanan padi sementara. Dengan demikian kami harapkan kebutuhan pangan tidak ada kekurangan" ungkapnya.

Disebutkan hingga saat ini sudah ada 22 lumbung padi yang aktif. Rencanya ke depan 20 lumbung padi yang belum aktif, segera diaktifkan kembali, diharapkan bisa menjadi langkah pemasok cadangan pangan jika tidak panen.

"Targetnya kami tidak hanya ingin dikunjungi dari luar daerah. Namun tidak panen mereka tetap bisa makan dan tanpa beli beras", ujarnya.

Selain pasokan pangan, pihaknya berharap agar petani tidak lagi menjual hasil pertanian tanpa dikemas. Misalnya dengan bentuk tebas, ijon, maupun lainnya. Bahkan hingga saat ini sedikitnya ada empat desa yang sudah melakukan langkah penjualan dalam bentuk kemasan. Misalnya Desa Latak, Kluwan, Curut, dan Lajer.

"Bahkan sudah mampu menjual hasil produksi padi organik ke luar daerah", jelasnya. (bam/hil) Sumber : Radar Kudus, 14/03/2011.