Kehadiran kirun dalam pagelaran wayang kulit untuk memperingati hari jadi ke-288 Kabupaten Grobogan berhasil menghibur ratusan warga, Kamis malam (7/3). Meski turun hujan deras dan sempat mati lampu pada sore harinya tidak menyurutkan antusias warga untuk menonton gelak tawa kirun dengan bahasa khasnya.
Acara tersebut, dihadiri oleh Wakil Bupati Icek Baskoro SH, Dandim 0717/Purwodadi Letkol Inf. Jaelani, Sekda Sugiyanto, SH,MM Kepala Disporabudpar Drs. Hery Rusdjijanto, serta sejumlah jajaran FKPD Dan SKPD Kabupaten Grobogan dan Muspika di halaman Setda Kabupaten Grobogan.
Kasi Kebudayaan Disporabudpar Kabupaten Grobogan Drs. Marwoto mengatakan, pagelaran wayang kulit bertujuan untuk memeriahkan hari jadi Grobogan ke-288. Selain itu juga untuk memberikan ruang hiburan bagi masyarakat dengan kesenian wayang kulit sebagai kebudayaan daerah.
"Hiburan wayang kulit untuk menghibur warga sekaligus untuk tumbuh kembangkan kesejahteraan masyarakat. Sehingga budaya lokal wayang kulit yang berada di Kabupaten Grobogan tetap terjaga," katanya.
Marwoto menuturkan bahwa kebudayaan lokal berupa wayang kulit adalah merupakan salah satu warisan leluhur. Dengan ikut melestarikan budaya kesenian wayang kulita, maka turut juga dalam menjaga budaya daerah.
"Kami sengaja datangkan Kirun agar bisa menghibur masyarakat. Apalagi Kirun bisa mengikuti dan menyatu mengiringi cerita wayang kulit," terang dia.
Dalam pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan dalang Ki Tantut dari Klaten ini berhasil menghibur ratusan orang untuk menyaksikan pertunjukan wayang kulit. Para penonton sendiri tidak hanya dari Kecamatan Purwodadi tetapi juga berasal dari berbagai daerah yang ingin melihat pagelaran wayang kulit dan pelawak Kirun. (nir)
