Munculnya semburan lumpur bercampur partikel pasir dari aktivitas pembuatan sumur bor di Dusun Karangasem, Desa Karanganyar, Kecamatan Purwodadi ternyata mendapat perhatian serius dari Bupati Grobogan Sri Sumarni. Ini terlihat dengan kehadiran bupati di lokasi munculnya semburan yang tingginya mencapai 30 meter tersebut.
Dalam kesempatan itu, bupati meminta masyarakat untuk tenang dan tidak berada terlalu dekat dengan titik semburan. Hal itu perlu dilakukan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Saya minta masyarakat untuk tenang terkait adanya fenomena alam ini," katanya.
Bupati sempat menelepon kepala DLH Grobogan Nugroho Agus Prastowo. Bupatii meminta agar kepala DLH segera melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk menangani semburan lumpur itu.
"Segera dikomunikasikan dengan dinas terkait. Khususnya dari Dinas ESDM Jawa Tengah," katanya.
Lokasi pengeboran sumur itu berada di lahan milik Yayasan Yatim Piatu Yatama Center. Pengeboran sumur di pinggir areal sawah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air penghuni yayasan tersebut.
Aktivitas pengeboran yang dilakukan tukang sumur dari Solo itu sudah dilakukan sejak Rabu (26/2/2020) lalu. Pada Jumat (28/2/2020) sore kemarin, dari titik pengeboran mulai muncul beberapa kali semburan air bercampur lumpur dengan ketinggian sekitar 1 meter.
Beberapa tahun lalu, sempat muncul kejadian serupa saat dilakukan pengeboran sumur di belakang masjid milik Yayasan Yatama. Selain lumpur, semburan yang keluar dari titik pengeboran juga sempat mengeluarkan kandungan gas.