Pedagang di kawasan pertokoan Jl A Yani Purwodadi yang menempati lahan milik PT KAI, Rabu (12/11) mendapat sosialisasi dari Disperindagtamben Grobogan. Sekitar 40 pedagang hadir dalam pelaksanaan sosialisasi di Ruang Riptaloka, Setda Grobogan itu dengan agenda masalah sewa lahan pada PT KAI.
Acara sosialisasi dibuka oleh Asisten II Pemkab Grobogan Dasuki didampingi Kepala Disperindagtamben Grobogan Muryanto. Hadir pula dalam kesempatan itu, pihak DPPKAD Grobogan, Bagian Hukum dan PT KAI Daop IV Semarang.
Menurut Dasuki, sosialisasi itu diberikan berkaitan dengan bakal berakhirnya perjanjian sewa lahan milik PT KAI yang ditempati pedagang pada penghujung tahun ini. Rencananya, sewa lahan tersebut akan diperpanjang lagi oleh Pemkab Grobogan dan nantinya kembali diperuntukkan buat masyarakat seperti saat ini. Hanya saja, kemungkinan akan ada kenaikan ongkos sewa lahan yang ditentukan PT KAI.
“Jadi, perjanjian sewa lahan PT KAI itu masa berlakunya setahun dan nanti bisa diperpanjang lagi. Oleh sebab itu, para pedagang perlu kita beritahu masalah ini,” katanya.
Sementara itu, alokasi anggaran yang dikeluarkan Pemkab Grobogan untuk menyewa lahan bekas Stasiun Purwodadi milik PT KAI tahun 2015 ini mencapai Rp 282 juta lebih.
Perjanjian sewa lahan tersebut terbagi menjadi empat kontrak. Pertama, sewa sebesar Rp 85 juta untuk lahan seluas 724 meter persegi yang digunakan sebagai sub terminal angkot. Kedua, sewa sebanyak Rp 52 juta untuk kawasan koplak dan pedagang sayur seluas 622 meter persegi dan sewa Rp 125 juta meter persegi untuk lahan pertokoan seluas 880 meter persegi. Satu lagi adalah adalah sewa sebesar Rp 19 juta untuk lahan seluas 972 meter persegi yang dipakai Perusda Purwa Motor.
“Sesuai kebijakan dari PT KAI, sewa lahan ini dilakukan tiap setahun sekali. Mulai tahun depan, kotrak sewa hanya ada tiga. Sebab, kontrak sewa untuk Purwa Motor nantinya akan dilakukan sendiri, langsung dengan PT KAI,” kata Kabid Aset Daerah Ambang Prangudi Margo saat menyampaikan sosialisasi. DNA
