Indikator pembangunan kesehatan di Kabupaten Grobogan dapat dilihat dari pemenuhan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang menyeluruh untuk mendekatkan pelayanan dengan masyarakat. Kondisi sarana dan prasarana pelayanan kesehatan tahun 2014 secara rinci seperti pada tabel berikut:
Kondisi Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan Tahun 2014
| No | Sarana/Prasarana | Jumlah | Kondisi | ||
| Baik | Sedang | Rusak | |||
| 1. | Rumah Sakit | 7 | 7 | - | - |
| 2. | Puskesmas | 30 | 22 | 7 | 1 |
| 3. | Puskesmas pembantu | 69 | 44 | 15 | 10 |
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Grobogan.
Adapun indikator keberhasilan pembangunan kesehatan dapat diukur dengan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Balita (AKABA) serta Prevalensi Gizi Buruk Balita. Perkembangan AKB, AKI, AKBA dan prevalensi gizi buruk pada balita tahun 2010 sampai dengan 2014 seperti pada tabel berikut :
Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi dan Prevalensi Gizi Buruk
Kabupaten Grobogan Tahun 2010 – 2014
| No | Indikator Kinerja | Capaian Kinerja Indikatif | ||||
| 2010 | 2011 | 2012 | 2013 | 2014 | ||
| 1. | AKB/1000 KH | 11,86 | 8,78 | 10,60 | 14,14 | 17,82 |
| 2. | AKI/100.000 KH | 80,02 | 114,04 | 150,12 | 101,10 | 188,69 |
| 3. | AKABA/1000 KH | 12,22 | 9,12 | 11,61 | 15,72 | 19,53 |
| 4. | % BBLR | 14,62 | 9,31 | 4,0 | 3,83 | 0,74 |
| 5. | Prevalensi Gizi Buruk Balita | 0,02 | 0,03 | 0,04 | 0,02 | 0,04 |
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Grobogan.
1. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka ini menunjukkan kematian bayi umur kurang dari 1 tahun (0–12 bulan) per 1.000 kelahiran hidup dalam satu tahun. Berdasarkan tabel I.15, AKB di Kabupaten Grobogan tahun 2014 sebesar 17,82 per 1.000 kelahiran hidup (KH). Dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 14,14 per 1.000 kelahiran hidup, maka tahun ini AKB mengalami kenaikan, namun apabila dibandingkan dengan target MDGs ke-4 tahun 2015 yaitu 23 per 1.000 kelahiran hidup, angka ini menunjukkan kinerja AKB masih lebih baik dari target MDGs.
2. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka kematian ibu di Kabupaten Grobogan pada tahun 2014 sebesar 188,69 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini tergolong tinggi, oleh karena itu upaya yang dilakukan dalam rangka menurunkan AKI tersebut, di antaranya melalui kebijakan bahwa persalinan harus dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan dasar dan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) harus dilaksanakan oleh bidan desa secara benar.
3. Angka Kematian Balita (AKABA)
Angka ini menunjukkan angka kematian balita (12 – 59 bulan) per 1.000 kelahiran hidup dan dipergunakan untuk mengetahui tingkat permasalahan kesehatan balita, tingkat pelayanan KIA/posyandu, tingkat keberhasilan program KIA/posyandu dan untuk menilai kondisi dan sanitasi lingkungan.
Pada tahun 2014 AKABA sebesar 19,53 bila dibandingkan tahun 2013 sebesar 15,72 mengalami kenaikan, namun bila dibandingkan dengan target MDGs ke-4 tahun 2015 sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup, angka ini menunjukkan kinerja AKABA masih lebih baik dari target MDGs.
4. Gizi Buruk
Penentuan gizi buruk didasarkan pada 2 kategori, pertama membandingkan berat badan dengan umurnya (BB/U) dan kedua adalah membandingkan berat badan dengan tinggi badannya (BB/TB).
Penentuan dengan membandingkan berat badan dengan umurnya melalui kegiatan penimbangan. Jika ditemukan kasus gizi kurang/buruk dilakukan perawatan sesuai pedoman di posyandu dan Puskesmas, dilanjutkan dengan penyaringan berikutnya, dengan membandingkan berat badan dengan tinggi badannya. Jika ternyata menderita gizi buruk maka dilakukan perawatan sesuai standar sampai di Rumah Sakit.
Di Kabupaten Grobogan pada tahun 2014 persentase Balita dengan Gizi Buruk sebesar 0,04% mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang sebesar 0,02%.