Pembiayaan Daerah adalah transaksi keuangan untuk menutup defisit anggaran atau untuk memanfaatkan surplus. Defisit atau surplus terjadi apabila ada selisih antara anggaran pendapatan daerah dan belanja daerah. Pembiayaan disediakan untuk menganggarkan setiap pengeluaran yang akan diterima kembali dan/atau penerimaan yang perlu dibayar kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun anggaran berikutnya. Dalam penganggarannnya, Pembiayaan Daerah dibagi dalam 2 bagian yaitu Penerimaan Pembiayaan Daerah dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah.
Realisasi pembiayaan tahun 2015 dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel Pembiayaan APBD Kabupaten Grobogan Tahun 2015
| NO | URAIAN | TARGET | REALISASI | % |
| 1 | Pendapatan | 2.006.226.129.000 | 2.016.156.498.149 | 100,49 |
| 2 | Belanja | 2.223.149.637.431 | 1.979.713.370.950 | 89,05 |
| Surplus/Defisit | (216.923.508.431) | 36.443.127.199 | (16,80) | |
| A | Penerimaan Pembiayaan Daerah | 232.212.404.431 | 231.031.234.931 | 99,49 |
| B | Pengeluaran Pembiayaan Daerah | 15.288.896.000 | 12.017.895.600 | 78,61 |
| Pembiayaan Netto | 216.923.508.431 | 219.013.339.331 | 100,96 | |
| SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN TAHUN BERKENAAN | - | 255.456.466.530 |
Sumber : DPPKAD Kabupaten Grobogan.( angka sementara, belum diaudit BPK)
Dalam tabel di atas terlihat bahwa realisasi penerimaan pembiayaan mencapai Rp. 231.031.234.931,- atau 99,49% dari target penerimaan sebesar Rp.232.212.404.431,-. Sedangkan realisasi pengeluaran pembiayaan mencapai Rp.12.017.895.600,- atau 78,61% dari target pengeluaran pembiayaan daerah sebesar Rp.15.288.896.000,-.
Selanjutnya perhitungan Pendapatan dan Belanja Daerah pada tahun 2015, terdapat Surplus sebesar Rp.36.443.127.199,- sedangkan pembiayaan netto sebesar Rp.219.013.339.331,- dengan demikian maka terdapat Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran tahun 2015 sebesar Rp.255.456.466.530,-.