Pemkab Grobogan menggelar Rapat Koordinasi Pengendalian Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan (Rakor POP) triwulan III tahun 2020 di gedung Riptaloka, setda setempat, Selasa (20/10/2020). Rakor dibuka langsung oleh Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Grobogan Haeruddin dan dihadiri Sekda Moh Sumarsono serta para Kepala OPD. Selain itu, sebagian pejabat mengikuti rakor secara virtual dari kantornya masing-masing.
Dalam rakor itu terungkap jika besarnya anggaran tahun 2020 untuk belanja langsung mencapai Rp 951 miliar lebih. Dana sebesar ini digunakan untuk membiayai 1.631 kegiatan atau pekerjaan yang tersebar di 49 OPD.
Berdasarkan data yang direkap hingga akhir September 2020, realisasi fisik baru mencapai 66,17 persen atau dibawah target yang ditentukan sebesar 71,79 persen. Sedangkan realisasi keuangan baru 54,32 persen dari target sebesar 77,51 persen.
"Kami minta terutama untuk OPD yang capaian kinerjanya masih rendah agar bekerja lebih keras melaksanakan program dan kegiatan yang belum tercapai. Kemudian bagi OPD yang realisasi fisik maupun keuangannya sudah cukup tinggi, kami sampaikan apresiasi dan hal itu dapat terus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan lagi. Sebab, waktu pelaksanaan APBD Tahun 2020 tinggal beberapa bulan lagi," kata Pjs Bupati Grobogan Haeruddin.
Haerudin mengatakan rapat koordinasi itu dilaksanakan agar semua pihak yang berkepentingan dapat mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan pembangunan di Kabupaten Grobogan pada triwulan III, tahun anggaran 2020. Pihaknya mengajak semua pihak agar selalu bersinergi satu sama lain dan bersatu padu dalam rangka meningkatkan kinerja pemerintah sesuai dengan bidang tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing.
"Namun demikian, saya menyadari bahwa di tengah berbagai keterbatasan, kita senantiasa dihadapkan pada tuntutan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Untuk itulah, semua pihak harus bisa saling bersinergi," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Grobogan Moh Sumarsono meminta agar proyek fisik pada tahun anggaran 2020 ini harus bisa diselesaikan seluruhnya. Artinya, jangan sampai ada pekerjaan yang tidak selesai tergarap maupun gagal lelang seperti beberapa tahun lalu.
Menurutnya, kalau sampai ada proyek yang sampai gagal dilaksanakan tentu sangat disayangkan. Sebab, anggarannya sudah disiapkan dan hasil proyek itu juga sudah dinantikan masyarakat.
"Saya minta semua pekerjaan yang sudah direncanakan pada tahun ini bisa terlaksana 100 persen. Saya minta kepada semua kepala OPD agar selalu memantau program
kerja yang sudah direncanakan sehingga bisa selesai sesuai target. Kemudian, semua kendala yang muncul agar selalu diidentifikasi dan dicarikan solusi bersama," katanya.