Selain Belanja dan pendapatan sebagaimana telah diuraikan diatas, dalam APBD juga terdapat komponen pembiayaan. Pembiayaan Daerah sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 merupakan setiap penerimaan yang perlu dibayar dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya.
Pembiayaan Daerah adalah transaksi keuangan untuk menutup defisit anggaran atau untuk memanfaatkan surplus. Dalam penganggarannnya Pembiayaan daerah dianggarkan dalam 2 bagian yaitu Penerimaan Pembiayaan Daerah dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah.
Realisasi pembiayaan tahun 2012 dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel
Pembiayaan APBD Kabupaten Grobogan Tahun 2012
|
NO |
URAIAN |
TARGET |
REALISASI |
% |
|
1 |
PENDAPATAN |
1.297.756.363.000 |
1.323.837.610.516 |
102,01 |
|
2 |
BELANJA |
1.319.679.394.000 |
1.203.540.602.867 |
91,20 |
|
|
surplus/defisit |
(21.923.031.000) |
120.297.007.649 |
(548,72) |
|
A |
PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH |
40.605.847.000 |
37.346.712.765 |
91,97 |
|
B |
PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH |
18.682.816.000 |
18.508.537.580 |
99,07 |
|
|
Pembiayaan Netto |
21.923.031.000 |
18.838.175.185 |
85,93 |
|
|
SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN TAHUN BERKENAAN |
- |
139.135.182.834 |
|
Sumber : DPPKAD Kabupaten Grobogan.( angka sementara, belum diaudit BPK)
Dalam tabel di atas terlihat bahwa pembiayaan netto, yaitu selisih antara penerimaan pembiayaan dengan pengeluaran pembiayaan dalam angka positif, demikian juga selisih antara pendapatan dengan belanja juga menunjukan angka surplus anggaran, sehingga Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Tahun 2012 adalah sebesar Rp. 139.135.182.834,-.