Sebagai Bentuk Uri-uri Budaya Daerah
Pemkab Grobogan mengadakan lomba olahraga tradisional yang biasa dimainkan secara kelompok. Tiga olahraga tradisional yang dilombakan tersebut adalah bakiak, dagongan dan enggrang. Lomba yang diadakan di alun-alun Purwodadi, Rabu (5/3) ini merupakan satu rangkaian dalam peringatan Hari jadi Kabupaten Grobogan ke-288.
Ratusan warga Kecamatan Purwodadi dan peserta antusias mengikuti pertandingan olahraga dengan penilaian sistem gugur ini. Lomba yang diikuti perwakilan dari masing-masing Kecamatan diikuti oleh 20 kelompok putri lomba bakiak, 20 kelompok putra dagongan dan 20 kelompok enggrang.
Kepala Bidang Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) Grobogan Karsono didampingi Kasi Olahraga Eko Priyono mengatakan, lomba olahraga permainan tradisional ini sebagai bentuk uri-uri budaya daerah agar tidak mudah hilang. Program olahraga tradisional seperti ini akan digelar secara rutin kedepannya, tetapi mekanisme harus sesuai dengan penganggaran di Kabupaten Grobogan.
"Rencananya kami akan menggelar kembali tahun depan. Dan perlu diketahui sumber dana penyelengaraan berasal dari APBD Kabupaten Grobogan," kata dia.
Lomba olahraga tradisional adalah dalam rangka peringatan hari jadi Grobogan ke 288. Hasil Bakiak Putri dengan juara pertama diraih oleh Kecamatan Brati, kedua Tegowanu dan ketiga Tanggungharjo. Lomba Enggrang untuk juara pertama diraih oleh Kecamatan Penawangan, kedua Pulokulon dan ketiga Brati. Sedangkan untuk lomba Dagongan juara pertama diraih oleh Kecamatan Kradenan, kedua Brati dan ketiga Gubug.
Masing-masing pemenang mendapatkan hadiah, untuk juara pertama sebesar Rp 1 juta, hadiah kedua Rp 850 ribu, dan hadiah ketiga Rp 750 ribu . Selain itu, panitia juga menyediakan uang saku peserta kecamatan sesuai dengan jarak tempuh.
"Lomba ini adalah untuk memupuk kecintaan pada permainan tradisional dan melestarikan budaya daerah. Kedepan kami gelar setiap tahun dengan permainan tradisional yang lebih menarik tentunya," tandasnya.
Yanto salah seorang peserta dari Kecamatan Kradenan mengaku senang adanya permainan tradisional dalam hari jadi Grobogan. Selain untuk mengenang sejarah, lomba ini juga sebagaio ajang silaturrahmi antar Kecamatan se Kabupaten Grobogan.
"Harapan saya tahun depan diadakan lagi untuk menjaga budaya daerah dan untuk meramaikan hari jadi," terang dia. (roj)