Perpusnas Gelar Safari Gerakan Nasional Pembudayaan Gemar Membaca di Pendapa

 Perpusnas Gelar Safari Gerakan Nasional Pembudayaan Gemar Membaca di Pendapa

gemarbacaPerpustakaan Nasional (Perpusnas) RI melakukan Safari Gerakan Nasional Pembudayaan Gemar Membaca di Kabupaten Grobgan, Sabtu (11/8/2018). Gerakan ini dilakukan dalam upaya meningkatkan minat baca masyarakat. Safari Gerakan Nasional Pembudayaan Gemar Membaca dengan dihadiri ratusan siswa, para pengelola PAUD, guru SD, SMP dan SMA.

"Kegiatan ini merupakan sejarah dalam menumbuhkan minat baca masyarakat Grobogan. Melalui gerakan ini kita harapkan minat baca masyarakat hingga tingkat desa makin meningkat," ujar Kepala Perpustakaan Nasional M Syarif Bando.

Menurut Syarif, minat baca, khususnya pelajar dan anak-anak Indonesia masih rendah. Hal itu disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya, masih kurang imbangnya jumlah buku dengan banyaknya penduduk.

Acara pembukaan pameran buku dilakukan Bupati Grobogan Sri Sumarni. Hadir pula dalam acara itu, Ketua Komisi X DPR RI Djoko Udjianto dan Kepala Dinas Perpustakaan Jateng Sri Rahayu. Hadir pula, Sekda Moh Sumarsono dan sejumlah pejabat terkait.

Dalam kesempatan itu, Bupati Grobogan Sri Sumarni meminta supaya mobil layanan perpustakaan keliling blusukan ke desa-desa. Hal itu perlu dilakukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan budaya membaca pada masyarakat.

"Mobil perpustakaan keliling saya minta bisa menjangkau kawasan pedesaan. Sekarang untuk melakukan pelayanan seperti ini sudah lebih mudah karena kondisi jalan sudah lebih bagus. Pelayanan ke desa juga bisa jadi salah satu bentuk dukungan untuk menyukseskan Grobogan sebagai Kabupaten Literasi yang telah dicanangkan sejak tahun 2016 lalu. Alhamdulillah, pada bulan Oktober nanti kita akan dapat bantuan satu mobil perpustakaan keliling dari perpusnas," katanya.

Menurut bupati, budaya membaca dikalangan masyarakat termasuk pelajar, sejauh ini memang belum menggembirakan. Untuk itu perlu dorongan banyak pihak untuk meningkatkan minat baca. Selain itu perlu pula pemahaman yang lebih pada masyarakat tentang pentingnya membaca.

Bupati menambahkan, dalam rangka meningkatkan minat baca masyarakat, semua Kades sudah diperintahkan agar mengalokasikan sebagian dana pembangunan untuk mendirikan perpustakaan desa. Selain amanat pemerintah, pembuatan perpustakaan

desa dinilai punya banyak manfaat positif. Antara lain, bisa jadi tempat warga, khususnya pemuda untuk menambah ilmu pengetahuan. Disisi lain, adanya perpustakaan bisa jadi salah satu upaya menekan angka kenakalan remaja dan pemuda. Sebab, perpustakaan bisa jadi tempat yang baik untuk mengisi waktu luang.

"Karena tidak ada hal yang bisa dilakukan, banyak pemuda terjerumus dalam masalah. Seperti, pergaulan bebas hingga terjerumus narkoba. Dengan ada perpustakaan maka para pemuda bisa mengisi waktu luang dengan baca buku. Harapan saya, kalau anak muda sudah gemar baca maka generasi mendatang bakal lebih cerdas," cetusnya.

 

 

Live CCTV
Lapor Bencana