Bupati Grobogan Sri Sumarni meminta semua pihak untuk turut berperan dalam mengatasi masalah kemiskinan. Termasuk dari perusahaan yang ada di Kabupaten Grobogan melalui tanggungjawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR).
Hal itu disampaikan Bupati Sri Sumarni dalam acara Rembug Bareng Bupati Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Perusahaan di Hotel Kyriad Grand Master Purwodadi, Grobogan, Kamis (30/11/2023).
Bupati mengungkapkan, kemiskinan menjadi salah satu isu strategis dan prioritas pembangunan daerah. Adapun angka kemiskinan di Grobogan pada Maret 2023 sebesar 11,72 persen dengan jumlah penduduk miskin 162.520 jiwa.
Sementara itu, angka kemiskinan ekstrem tahun 2022 sebesar 2,29 persen yang berada di atas angka provinsi dan nasional. Ia mengaku berbagai upaya telah, sedang dan terus dilakukan untuk menurunkan angka kemiskinan.
Tetapi dengan cakupan wilayah yang luas, katanya, permasalahan yang kompleks dan keterbatasan anggaran, tidak mungkin masalah kemiskinan hanya dapat diselesaikan oleh Pemerintah Daerah.
"Saya yakin Bapak dan Ibu para pimpinan perusahaan, paham betul akan kondisi ini. Kemitraan dengan CSR merupakan salah satu upaya optimalisasi dalam pelaksanaan pembangunan. Oleh sebab itu, kami mengetuk hati para pimpinan perusahaan, untuk mengarahkan CSR-nya dalam kegiatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Grobogan," katanya.
Menurut bupati, peran perusahaan dalam penghapusan kemiskinan lewat CSR dapat disalurkan melalui penanganan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), penyediaan jamban, sumber air minum, listrik, penanganan stunting dan sebagainya.
Ia menyebutkan di Kabupaten Grobogan sendiri masih terdapat sekitar 5.600 RTLH yang harus ditingkatkan kualitasnya menjadi layak huni. Jumlah RTLH ini merupakan yang terbanyak di Provinsi Jateng.