Potensi zakat dari kalangan ASN di lingkungan Pemkab Grobogan ternyata cukup besar. Hal itu disampaikan Pjs Bupati Grobogan Haerudin dalam acara pembinaan pengelolaan zakat di gedung Riptakola, Selasa (27/10/2020).
"Potensi zakat dari ASN se-Kabupaten Grobogan ini berkisar Rp 11,4 miliar," kata Haerudin.
Menurutnya, zakat yang berhasil dihimpun Baznas Grobogan hingga September kemarin sudah mencapai Rp 2,7 miliar. Terdiri zakat sebesar Rp 1,7 miliar lebih dan infak/sedekah Rp 938 juta lebih. Adapun target penghimpunan zakat tahun 2020 yang ditetapkan oleh Baznas sebesar Rp 3,5 miliar.
Masih disampaikan Haerudin, untuk pendistribusian zakat tahun 2020 sebesar Rp 1,4 miliar dan infak Rp 625 juta. Sedangkan untuk pendayagunaanya sebesar Rp 339 juta.
Menurutnya, zakat merupakan ibadah yang memiliki dimensi ganda, yaitu vertikal dan horizontal. Dengan pengelolaan yang profesional, zakat memiliki banyak hikmah dan manfaat dalam kehidupan umat manusia. Di antaranya dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Untuk itu, saya mendukung sepenuhnya kepada Baznas untuk memaksimalkan penghimpunan potensi zakat yang ada di Kabupaten Grobogan ini. Terutama zakat profesi dari jajaran pegawai negeri sipil dan pegawai BUMD, serta dari jajaran instansi vertikal yang ada di Kabupaten Grobogan," cetusnya.
Selain itu, Haerudin juga mendorong Baznas untuk dapat mengoordinasikan pengelolaan zakat dengan dinas vertikal dan BUMN terkait serta bendahara OPD dan kecamatan yang ada di Kabupaten Grobogan. Dengan adanya sinergi seluruh lembaga pengelola zakat, maka pengelolaan dan pemberdayaan zakat di Kabupaten Grobogan dapat menjadi satu kesatuan yang efektif dalam upaya pengentasan kemiskinan. Yaitu dengan adanya program-program pemberdayaan kaum dhuafa dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Hadir dalam acara ini, Ketua Baznas Jawa Tengah KH Ahmad Darodji dan para kepala OPD di Grobogan. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo ikut pula memberikan sambutan dalam acara tersebut secara virtual.