Rapat Koordinasi Pemkab Grobogan Mantapkan Arah Kebijakan Sampah

Rapat Koordinasi Pemkab Grobogan Mantapkan Arah Kebijakan Sampah

Purwodadi "” Persoalan sampah di Grobogan terus mendapat perhatian serius. Bukan hanya karena volumenya yang terus meningkat, tetapi juga karena implikasinya yang berpengaruh pada kebersihan lingkungan dan kenyamanan hidup masyarakat.

Sejalan dengan itu, sejumlah pemangku kepentingan mulai menunjukkan ketertarikan dengan menawarkan gagasan serta peluang kerja sama. Situasi ini menjadi momentum bagi Pemkab Grobogan untuk menyiapkan langkah strategis agar arah kebijakan pengelolaan sampah lebih jelas, terukur, dan berkelanjutan.

Sebagai bagian dari proses tersebut, Jumat (29/8/2025) lalu, Sekretaris Daerah (Sekda) Grobogan, Anang Armunanto, memimpin rapat koordinasi bersama perangkat daerah terkait di ruang rapat Sekda. Forum ini tidak berdiri sendiri, melainkan menjadi bagian dari rangkaian pembahasan untuk memperdalam konsep sekaligus memastikan sinergi lintas sektor berjalan searah.

"Sudah sering kita bahas, bahkan berbagai pihak pernah menawarkan solusi. Artinya, persoalan sampah ini memang serius dan butuh penanganan yang terintegrasi," ujar Sekda.

WhatsApp Image 2025 08 29 at 12.43.06

Dalam forum itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memaparkan konsep pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular menuju Zero Waste to Landfill. Prinsip utamanya adalah mengurangi timbulan sejak dari hulu, memaksimalkan daur ulang dan pemanfaatan kembali, serta meminimalkan residu yang masuk ke TPA. Konsep ini juga menekankan pentingnya penerapan teknologi tepat guna, disesuaikan dengan karakter sampah Grobogan yang sebagian besar berupa organik (50"“65%), anorganik (35"“45%), dan residu di bawah 5 persen.

Selain itu, forum turut menegaskan perlunya kolaborasi banyak pihak. Pemerintah, desa, komunitas, dunia usaha, hingga masyarakat luas diharapkan dapat bergerak bersama membangun sistem pengelolaan sampah yang lebih efektif. Peluang kemitraan, regulasi yang mendukung, penyediaan sarana prasarana, serta opsi pembiayaan menjadi bagian dari agenda diskusi.

Dengan pendekatan tersebut, solusi yang dirumuskan diharapkan lebih realistis, efisien, dan menyentuh kebutuhan nyata masyarakat.

Pada akhirnya, penanganan sampah bukan sekadar urusan teknis kebersihan lingkungan, melainkan bagian dari tanggung jawab kolektif untuk memastikan Grobogan mewarisi lingkungan yang sehat, tertib, dan berkelanjutan. (jsa)