Ratusan Modin se-Kabupaten Grobogan Dapat Pelatihan Pemulasaraan Jenazah ODHA

Ratusan Modin se-Kabupaten Grobogan Dapat Pelatihan Pemulasaraan Jenazah ODHA

pemulasaraan jenazah OHDARatusan Modin se-Kabupaten Grobogan, Sabtu (14/11) mendapat pelatihan khusus mengenai pemulasaraan terhadap jenazah Orang Dengan HIV AIDS (ODHA). Pelatihan yang digelar di ruang Riptaloka, Setda Grobogan itu diselenggarakan oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Grobogan.

Selain dari KPA, ada dua narasumber lain yang dihadirkan dalam acara tersebut. Yakni, Abdur Rouf dari Kemenag Grobogan dan Ketua Perhimpunan Konselor VCT HIV Indonesia (PKVHI) Jawa Tengah Didik Suwarsono.

Sekretaris KPA Grobogan Rahayu Ismarwini mengungkapkan, pelatihan itu digelar dengan beberapa latar belakang. Antara lain, masih adanya stigma dan diskriminasi masyarakat terhadap ODHA. Hal ini berdampak ketika ODHA tersebut meninggal dunia.

Dimana, mereka ini tidak mendapatkan perawatan sebagaimana mestinya. Bahkan masih banyak masyarakat yang tidak berani memandikan jenazah ODHA.

“Dari hasil penelitian, bahwa jenazah ODHA aman untuk dimandikan dan virusnya turut mati setelah empat jam dari waktu meninggalnya. Masyarakat sebenarnya tidak perlu khawatir akan tertular virus HIV saat memandikan jenazah ODHA,” katanya.

Dijelaskan, setelah empat sampai enam jam, perawatan atau pemulasaraan jenazah sudah dapat dilaksanakan. Mulai membuka pakaian, memandikan jenazah, mengkafani, sampai dengan memakamkannya. Khusus untuk penderita ODHA, setelah dikafani perlu dibungkus dengan plastik sebelum dimakamkan.
Prinsip dari penanganan jenazah ODHA ini lebih menitikberatkan pada terpenuhinya alat pelindung diri tenaga pemulasaraan jenazah. Untuk itu, ketika menangani jenazah para modin sebaiknya memakai alat penlindung. Seperti masker atau sarung tangan. DNA

 

Live CCTV
Lapor Bencana