Bupati Grobogan Bambang Pudjiono, SH meminta kepada para dokter agar mengoptimalkan kendali mutu dan rujukan dalam era jaminan kesehatan nasional yang pelayananya dilakukan BPJS. Pelayanan yang diberikan tidak boleh mengurangi hak pasien dan kualitas pelayanan. Hal itu, sesuai standart yang ditetapkan melalui SE : No. HK 03.03/11/0421/2014 tentang pelaksanaan pelayanan kesehatan primer berdasarkan buku panduan praktik klinik dan fasilitas kesehatan primer.
"Sesuai keputusan itu, maka setiap dokter yang ada di Rumah Sakit pun harus siap meningkatkan kompetensinya agar memberikan pelayanan yang maksimal," terangnya dalam sambutan pembukaan gedung Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Grobogan Jalan Untung Suropati Purwodadi, kemarin.
Bupati mengatakan, di Kabupaten Grobogan baru ada 126 dokter yang tersebar di Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik dan Praktek Dokter swasta. Dari jumlah itu, masih kekurangan untuk dokter umum dan spesialis. Menurutnya, hadirnya dokter praktik umum dan praktik keluarga di era BPJS ini nantinya secara otomatis akan meningkatkan kualitas dokter.
Ditambahkan, untuk saat ini dokter masih tersebar dan berkumpul di kota. Sehingga penghasilan mereka tidak sesuai dengan harapan. Program BPJS dengan sistem rujukan, maka diharapkan bisa menyebar ke seluruh pelosok-pelosok daerah. Dengan harapan nantinya dokter yang tergabung dalam organisai IDI bisa meningkatkan kualitas dan profesionalisme dalam memberikan pelayanan.
"Saya minta kepada dokter memberikan pelayanan hanya berorientasi profit semata. Tetapi juga harus mengedepankan fungsi sosial lingkungan dan tidak membedakan status pasien," terang Bupati.
Bupati juga berharap agar dokter meningkatkan pelayanan yang ramah dan tulus yang akan memberikan sugesti bagi kesembuhan pasien secara maksimal. Selain itu, juga harus mengedepankan standart operasional prosedur sesuai dengan protap yang mengikat secara tindakan dalam profesi.
"Peningkatan mutu pelayanan kesehatan terus kami tingkatkan. Salah satunya mulai tahun 2006 Pemkab Grobogan sudah menggratiskan untuk berobat puskesmas. Tetapi untuk pengobatan menginap ditanggung oleh pasien," harapnya.
Sekretaris IDI Grobogan Dr Boedi Setiawan mengatakan, organisasi IDI ini untuk mengakomodir semua dokter yang ada di Kabupaten Grobogan. Selain sebagai profesi, dokter yang tergabung IDI juga rutin melakukan kegiatan sosial dengan menggelar pengobatan gratis, pengobatan tenaga kesehatan ke tempat bencana dan kegiatan sosial lainya. Gedung baru ini adalah hasil swadaya anggota IDI sendiri untuk sekretariat anggota. Total pembangunan gedung sebesar Rp 400 juta dari iuran rutin dokter setiap bulan dari swadaya selama dua tahun. (roj)