Rumah Makan Pak Tris menjadi satu-satunya penyedia kuliner sate daging kuda, yang bertempat di Desa Rejosari Kecamatan/Kabupaten Grobogan, Jalan Purwodadi-Blora. Rumah makan sederhana ini sudah berdiri sekitar 10 tahun lalu.
Sri Mukti, pemilik rumah Makan Pak Tris mengatakan, ia sudah berjualan kuliner sate kuda semenjak 10 tahun lalu, nama warung makan tersebut diambil dari sebutan nama ayahnya. Sri mengaku untuk memenuhi kebutuhan daging kuda ia harus memotong hewan itu sendiri, setiap 5 hari sekali. Sementara warung tersebut membutuhkan daging kuda satu ekor.
Daging kuda ia beli dari pedang dari dalam maupun luar daerah dengan harga satu ekor sekitar 18 juta rupiah. Warung yang masih bertahan di tengah pandemi Covid-19 ini diburu pelanggan karena kuliner tersebut dipercaya mampu mengobati sejumlah penyakit dan untuk stamina.
Dengan harga per porsi Rp 35 ribu rupiah termasuk es teh. Meski pemilik warung ini mengaku sempat tutup satu tahun, pada awal-awal pandemi Covid-19 (PPKM). "Bahan baku sate daging motong sendiri, setiap lima hari sekali kita memotong kuda sendiri, yang ini kuda jantan," ujarnya.
Sri, menyebut, selain dibuat masakan sate, daging kuda ini juga bisa dimasak dengan menu rica-rica, bahkan menu special di warung tersebut yakni terpedo daging kuda. "Selama pandemi lumayan hasilnya rata-rata dari pembeli luar daerah, ada juga dari Purwodadi juga banyak," jelasnya.
Sri mengungkapkan, untuk menyajikan menu sate ia haru memasak dengan membakar sate dipangangan sekitar 10 menit, kemudian diberi bumbu kecap, supaya terasa lebih gurih, selain bumbu tersebut juga terdapat irisan-irisan bawang merah dan cabe yang dihidangkan bersamaan dengan daging sate. (ay)