Purwodadi - Seorang bocah menangis tersedu di pangkuan ayahnya. Air matanya mengalir deras, wajahnya tampak dalam ketakutan. Di sekelilingnya, beberapa anak lain menunggu giliran dengan ekspresi beragam-ada yang menggigit bibir menahan cemas, ada yang pura-pura tenang meski jemarinya erat menggenggam tangan orang tuanya.
Sementara itu, Wakil Bupati yang juga Plh. Bupati Grobogan, H. Sugeng Prasetyo, S.E., M.M., bersama Sekretaris Daerah Anang Armunanto, S.Sos., M.Si., dan jajaran pejabat terkait, baru saja menuntaskan agenda Sosialisasi Kesehatan untuk Anak di Pendapa Kabupaten, Sabtu (22/2/2025), sebelum beranjak ke Gedung Riptaloka, lokasi pelaksanaan khitanan massal.
Kegiatan ini bukan sekadar seremoni. Sosialisasi dan khitanan massal ini menjadi salah satu rangkaian peringatan Hari Jadi ke-299 Kabupaten Grobogan. Momentum ini dimanfaatkan untuk meneguhkan komitmen daerah dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya bagi anak-anak.
"Kesehatan anak merupakan salah satu faktor penting dalam menilai kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Kualitas kesehatan anak merupakan ukuran kemajuan suatu masyarakat atau bangsa. Mengingat anak merupakan bagian masyarakat yang paling rentan terhadap risiko penyakit maupun kematian dibandingkan orang dewasa," ujar Wabup Sugeng dalam sambutannya saat membuka acara.
Pernyataan itu bukan sekadar pengantar. Pemerintah Kabupaten Grobogan memang telah menjalankan berbagai program kesehatan, mulai dari pencegahan stunting, penurunan angka kematian bayi, hingga penyediaan jaminan kesehatan. Namun, Wabup Sugeng menekankan bahwa langkah-langkah nyata harus selalu mengiringi kebijakan.
"Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah. Pemerintah pusat telah menunjukkan komitmennya terhadap peningkatan kualitas kesehatan anak, salah satunya dengan menyediakan makanan bergizi gratis. Harapannya, di samping dapat meningkatkan kualitas kesehatan anak melalui pemenuhan gizi, juga dapat meningkatkan kualitas pendidikan anak," jelasnya.
Di tingkat daerah, Pemerintah Kabupaten Grobogan mengambil langkah konkret. Sosialisasi kesehatan menjadi salah satu cara untuk membangun kesadaran masyarakat. Namun, edukasi saja tidak cukup. Harus ada implementasi langsung di lapangan.
"Tidak cukup hanya dengan kegiatan yang bersifat edukatif semata. Melainkan perlu adanya kegiatan yang nyata, sehingga dampaknya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat. Untuk itu, berbarengan dengan kegiatan sosialisasi ini, pada pagi hari ini juga dilaksanakan kegiatan khitanan massal," lanjutnya.
Khitan, dalam banyak aspek, lebih dari sekadar tradisi. Dari sudut pandang agama Islam, ini adalah kewajiban. "Dari sudut pandang Agama Islam, khitan merupakan kewajiban yang harus dilakukan setiap laki-laki. Di mana kepatuhan terhadap perintah Allah SWT tersebut merupakan implementasi dari iman dan takwa. Selain itu, dengan khitan tentunya dapat memudahkan dalam bersuci untuk menghilangkan najis," katanya.
Namun, manfaatnya tidak hanya bersifat spiritual. Secara medis, khitan terbukti mengurangi risiko berbagai jenis penyakit dan melatih anak untuk menjaga kebersihan diri sejak dini. "Sedangkan dari aspek kesehatan, dengan dikhitan akan mengurangi risiko terserang berbagai jenis penyakit, sekaligus melatih anak untuk menjaga kebersihan," tambahnya.
Dalam laporannya, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda, Drs. Kurnia Saniadi, M.Si., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. "Maksud diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Adapun tujuannya yaitu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat untuk berperilaku sehat guna meningkatkan derajat kesehatan di Kabupaten Grobogan," paparnya.
Di Pendapa Kabupaten, sebanyak 102 orang tua peserta khitanan mengikuti sosialisasi kesehatan yang diberikan oleh narasumber dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Materi yang disampaikan membahas aspek medis dari proses khitan, termasuk cara perawatan pasca-khitan agar anak tetap sehat dan terhindar dari infeksi.
Sementara itu, di Gedung Riptaloka, proses khitanan massal terus berlangsung. Para tenaga medis sigap menangani anak-anak yang sebagian besar masih terlihat tegang.
Pemerintah Kabupaten Grobogan berharap kegiatan ini lebih dari sekadar seremoni. Khitanan massal dan sosialisasi kesehatan ini adalah bagian dari komitmen panjang untuk menyiapkan generasi yang lebih kuat, sehat, dan siap menghadapi masa depan.
Seperti yang disampaikan Wakil Bupati, "Manakala masyarakat dan pemerintah sudah memiliki tujuan, tekad, dan semangat yang sama; saiyeg saeka praya, saiyeg saeka kapti; maka akan memperbesar peluang terwujudnya harapan kita bersama."