Awal tahun baru yang bersamaan dengan liburan sekolah, obyek Wisata Bledug Kuwu di Kecamatan Kradenan diserbu pengunjung. Dalam sehari rata-rata 200 pengunjung yang datang menyaksikan letupan-letupan lumpur yang kaya akan garam ini. Selain itu para pengunjung juga melihat cara pembuatan garam tradisional yang ada disekitar bledug kuwu.
" Yang pasti mengisi liburan bersama anak-anak. Disini kan cukup murah hanya Rp. 2000 per orang, letaknya juga mudah dijangkau dan bisa menikmati pemandangan alam bedug kuwunya, disebelah sana juga banyak petani garam yang sedang membuat garam, anak-anak juga pengin tahu bagaimana pembuatan garam. Cukup senanglah," ungkap salah seorang pengunjung.
Kepala UPTD Disporabudpar Kecamatan Kradenan, Sriyono mengungkapkan jumlah wisatawan yang datang saat liburan sekolah dan tahun baru 2014 meningkat tiga kali lipat dibandingkan dengan hari-hari biasa.
" Tiga kali lipat, biasanya dalam sehari hanya 50 an orang, kini rata-rata 100 hingga 200 pengunjung, turis juga ada, namun mayoritas dari Kabupaten- Kabupaten tetangga, seperti Pati, Kudus, Blora, Semarang, Sragen bahkan dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan lokal dari Kabupaten Grobogan sendiri." Jelasnya.
Jumlah pendapatan karcis untuk pengunjung pada tahun 2013 sebanyak Rp. 57.616.000 dari target awal sebesar Rp. 57.500.000. Namun sayangnya obyek wisata yang cukup potensial tersebut terganjal dengan fasilitas tempat pariwisata yang belum memadai dan terkesan terabaikan.
" Kendalanya memang pada infrastruktur yang banyak yang rusak. Namun tahun ini kami sudah mengajukan pembangunan gapura pagar, jalan setapak dan penghijauan disekitar Bledug Kuwu. Sehingga nanti kita harapkan para pengunjung bisa lebih nyaman dan tidak kepanasan. Selain itu upaya promosi juga sudah kami lakukan , salah satunya melalui panggung hiburan setiap bulan sekali di depan lokasi Bledug Kuwu " tambahnya. (Anis/tgh/az)