Kemiskinan selalu menghadirkan sisi kemanusiaan yang perlu dipahami lebih dekat. Di balik setiap persentase terdapat keluarga yang berjuang, harapan yang tumbuh, dan masa depan yang ingin diraih bersama. Senin (24/11/2025), Sekda Anang Armunanto membuka Focus Group Discussion bertema Optimalisasi Penanggulangan Kemiskinan untuk Mewujudkan Kesejahteraan, di Purwodadi.
Sekda menyampaikan bahwa pembahasan kemiskinan mengikuti pendekatan kebutuhan dasar sebagaimana digunakan BPS, yang menilai kemampuan masyarakat memenuhi kebutuhan pokok sebagai dasar penyusunan kebijakan yang tepat.

Tren penurunan kemiskinan di Grobogan dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan kemajuan positif dan selaras dengan target pembangunan daerah.
Namun capaian itu belum menjadi garis akhir. Kedalaman dan keparahan kemiskinan masih menyisakan pekerjaan besar yang memerlukan penanganan serius dan terukur.
Upaya penanggulangan kemiskinan juga menghadapi tantangan kompleks, mulai dari keterbatasan fiskal hingga akurasi data.
Validitas Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) menjadi fondasi agar intervensi tepat sasaran dan membawa dampak nyata bagi masyarakat.
Pembaruan data secara berkala diperlukan untuk mencegah potensi tumpang tindih program.
Melalui forum ini, peserta diajak menyelaraskan langkah, mengenali persoalan nyata di lapangan, dan merumuskan rekomendasi yang aplikatif.
Sekda berharap sinergi lintas sektor terus diperkuat, mulai BPS, Dinas Sosial, PKH, perangkat desa, organisasi masyarakat, hingga perguruan tinggi.
“Kita menyadari bahwa upaya penanggulangan kemiskinan telah menunjukkan hasil, tetapi tantangan di depan masih besar.
Semua ini memerlukan data yang kuat, kolaborasi yang nyata, dan keberanian mengeksekusi kebijakan secara konsisten,” ujar Sekda.
Dengan langkah bersama yang terencana dan berbasis data, Pemkab Grobogan berkomitmen memastikan setiap program benar-benar dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan.